MINEWS.ID, JAKARTA – Mimpi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar masyarakat miskin Jakarta mampu nonton film di bioskop akhirnya diwujudkan saat Gubernur DKI Jakarta dijabat Anies Baswedan.
“Insya Allah tanggal 3 Mei diresmikan. Ini mudah-mudahan tidak ada halangan,” kata Direktur PD Pasar Jaya Arief Nasrudin di Tanah Abang, Jakarta, Rabu 24 April 2019.
Bioskop rakyat itu dibangun di kawasan Teluk Gong dan rencananya akan mulai beroperasi akhir April 2019. Namun, tertunda.
Saat ini, menurut Arief, Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) masih melakukan pengecekan sound system sebelum bioskop tersebut resmi dioperasikan.
Bioskop tersebut dibangun atas kerja sama Perumda Pasar Jaya dengan PARFI 56 untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan hanya akan menayangkan film-film Indonesia.
Sejak masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok memimpikan masyarakat berpenghasilan bawah mudah mengakses hiburan seperti bioskop.
Waktu itu, Ahok mengangankan harta tiketnya berkisar Rp 5.000-Rp 10.000 per lembar. Dia menilai angka itu pasti tidak memberatkan warga berpenghasilan rendah.
Dibandingkan harga tiket bioskop jaringan XXI, CGV Blitz maupun Cinemaxx yang berkisar Rp 35 ribu sampai dengan Rp 50 ribu, harga tiket bioskop rakyat itu jelas sangat murah.
Harga tiket bioskop di jaringan XXI, CGV Blitz, dan Cinemaxx yang termurah berkisar antara Rp35.000 hingga Rp50.000.
Menurut rencana, PD Pasar Jaya akan mendirikan bioskop pada sekitar 10-20 persen dari 153 pasar yang mereka miliki.
Ide kerjasama dengan PD Pasar Jaya untuk mendirikan bioskop rakyat juga gagasan Ahok saat dia masih menjabat gubernur.