Mantul, KPK Lanjutkan Sidik Suap Garuda Indonesia Hari Ini

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Selasa 9 Juli 2019 ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan penyidikan kasus suap di PT Garuda Indonesia dengan memeriksa presiden komisaris PT Mugi Rekso Abadi (MRA) Soetikno Soedarjo (SS).

“Diperiksa sebagai tersangka,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa 9 Juli 2019.

Perusahaan itu ikut terlibat pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C untuk PT Garuda Indonesia.

Selain Soetikno, KPK sudah menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia 2005-2014 Emirsyah Satar (ESA) sebagai tersangka.

Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka pada 16 Januari 2017 lalu, namun sampai saat ini belum ditahan.

Salah satu fokus KPK saat ini adalah aliran dana yang cukup kompleks dalam kasus suap tersebut.

Febri menyatakan penelusuran aliran dana itu harus dilakukan dengan sangat cermat serta memiliki aspek lintas yurisdiksi saat mengumpulkan barang buktinya.

Emirsyah Satar diduga menerima suap 1,2 juta euro dan 180 ribu dolar AS atau senilai Rp 20 miliar serta dalam bentuk barang senilai 2 juta dolar AS.

Suap itu tersebar di Singapura dan Indonesia yang berasal dari perusahaan mesin asal Inggris, Rolls Royce untuk pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014.

Pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo selaku “beneficial owner” dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura.

Soektino diketahui merupakan presiden komisaris PT Mugi Rekso Abadi (MRA), satu kelompok perusahaan di bidang media dan gaya hidup.

Rolls Royce sendiri sudah didenda 671 pounsterling (sekitar Rp 11 triliun) oleh Pengadilan Inggris berdasarkan hasil investigasi Serious Fraud Office (SFO) Inggris.

Perusahaan itu terbukti melakukan praktik suap di beberapa negara selain Indonesia. Negara-negara itu adalah Malaysia, Thailand, China, Brazil, Kazakhstan, Azerbaizan, Irak, dan Anggola.

Kasus itu ditangani KPK setelah menerima laporan dari SFO dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura yang sedang menginvestigasi suap Rolls Royce di beberapa negara.

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini