MINEWS.ID, JAKARTA – Pembangunan manusia jauh membaik saat ini sebab Badan Pusat Statistik (BPS) tidak menemukan lagi provinsi di Indonesia dengan indeks pembangunan manusia (IPM) yang rendah.
Provinsi Papua yang selama ini dikenal sebagai provinsi dengan IPM yang rendah kini sudah meningkat ke angka indeks yang sedang.
“Sehingga diskrepansi antarprovinsi mengecil,” kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin 15 April 2019.
Data BPS menunjukkan adalah delapan provinsi yang meningkat IPM – nya, termasuk Papua.
Tujuh provinsi yang 2017 angka IPM -nya berstatus sedang, kini berubah menjadi tinggi.
Ketujuh provinsi itu adalah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimatan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Selama periode 2017-2018 tercatat tiga provinsi mengalami kemajuan pembangunan manusia tercepat yaitu Papua dengan angka 1,64 persen, Sulawesi Barat 1,24 persen dan Papua Barat 1,19 persen.
Kemajuan pembangunan manusia di Papua didorong dimensi pendidikan, ada pun di Papua Barat karena dimensi standar hidup layak, sedangkan di Sulawesi Barat berkati perbaikan dimensi pendidikan dan standar hidup layak.
Secara keseluruhan Indonesia menurut BPS mengalami peningkatan IPM sebesar 0,58 persen menjadi 71,39.
IPM itu memperhatikan tiga aspek esensial yaitu dimensi kesehatan umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, serta dimensi standar hidup layak.
Berdasarkan dimensi umur panjang, angka harapan hidup orang Indonesia pada tahun lalu tercatat 71,20 tahun atau lebih lama 0,14 tahun dibanding tahun 2017.
Sementara sejak 2010 hingga 2018, Indonesia berhasil meningkatkan angka harapan hidu[ dari 69,81 tahun hingga 71,20 tahun.
Begitu juga harapan menikmati pendidikan terhadap anak-anak berusia 7 tahun. Pada 2018 dalam menikmati pendidikan selama 12,91 tahun. Angka itu lebih besar 0,06 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia tahun 2018 juga lebih besar Rp 395 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. Angka pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia saat ini Rp 11,06 juta per tahun.