MINEWS.ID, JAKARTA – Hujan buatan tampaknya merupakan cara yang ampuh untuk memadamkan api di kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sehingga akan terus dilakukan sampai langit daerah terdampak benar-benar bersih dari asap pembakaran hutan dan lahan tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, melalui akun twitter pribadinya menyatakan hasil hujan buatan titik panas pun berkurang.
Daerah-daerah yang mengalami karhutla seperti Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, Jum’at 20 September 2019, sudah turun hujan buatan.
“Meski hotspot relatif menurun, namun penanganan dampak asap sangat penting untuk terus menerus dilakukan dengan cara hujan buatan atau teknik modifikasi cuaca.
Karena masih musim kering, Satgas terus berupaya keras melakukan modifikasi cuaca dan water boombing,” demikian pernyataan Menteri Siti Nurbaya seperti dikutip Minggu, 22 September 2019.
Selain melakukan pemadaman api lewat udara dan darat, Siti menegaskan Pemerintah Jokowi sudah melakukan penegakan hukum pada lingkup kewenangan KLHK.
Bentuknya menyegel 52 perusahaan pemegang ijin konsensi, dengan total luas area sekitar 8.931 hektar.
Rinciannya, sbb:
– Jambi: 2 Perusahaan
– Riau: 8 Perusahaan
– Sumsel: 1 Perusahaan
– Kalbar: 30 Perusahaan
– Kalteng: 9 Perusahaan
– Kaltim: 2 Perusahaan
Selain itu, juga telah dilakukan penyidikan terhadap 5 perusahaan yang diduga terlibat kahutla yaitu:
– PT.SKM (Kalbar)
– PT.ABP (Kalbar)
– PT.AER (Kalbar)
– PT.KS (Kalteng)
– PT.IFP (Kalteng)
Saat ini tim Satgas lapangan yang terdiri dari unsur BNPB, TNI, Polri, Manggala Agni, MPA, Swasta, Pemda, Relawan, dan komunitas masyarakat terus fokus memadamkan api dari darat dan udara.
Upaya penanggulangan Karhutla dan asap di Sumatera dan Kalimantan, terus dilakukan pemerintah melalui kerja tim Satgas terpadu. Kemarin siang dilaporkan hujan turun di Palangkaraya, sebagian Kaltim dan Kalsel pic.twitter.com/BysJVT3l1o
— Siti Nurbaya Bakar (@SitiNurbayaLHK) September 21, 2019