MINEWS.ID, JAKARTA – Melalui operasi teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan, langit sebagian wilayah Riau menjadi lebih baik, Kamis 19 Agustus 2019.
“Pesawat Hercules C-130 melakukan penyemaian garam NaCl sebanyak 3,4 ton di daerah Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kota Padang Sidempuan pada Rabu 18 September 2019,” kata kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Kamis 19 September 2019.
Agus mengatakan operasi tersebut dilakukan dengan menyemai garam NaCl sesuai potensi pertumbuhan awan yang berpeluang menghasilkan hujan.
Terbukti teknologi tersebut berhasil menurunkan hujan buatan di Kota Dumai, tepatnya di Kelurahan Batu Teritip yang berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir. Hujan turun selama 30 menit dengan intensitas sedang.
Kepala seksi Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Dumai, Hafiz juga mengakui bahwa kualitas udara di wilayah tersebut sedikit membaik, Kamis 19 September 2019 ini.
Jarak pandang yang biasanya kurang dari satu kilometer, hari ini menjadi 1,2 kilometer. Namun, udara kota itu masih mengganggu kesehatan.
Sementara Kepala Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Dumai, Afri Lagan mengatakan, Kamis ini titik panas di Kota Dumai menghilang.
Di lapangan, titik panas itu masih ditemui di Lubuk Gaung Jalan Sidodadi, dan asap masih menyebar pada areal sekitar 3 hektare dan berpotensi menyala saat angin kencang.
Afri menegaskan saat ini sedang dilakukan pendinginan di Jalan Istiqomah Bukit Timah dan hari ini bisa segera selesai.
Selain di Riau, operasi teknologi modifikasi cuaca juga masih dilakukan untuk menghasilkan hujan buatan di wilayah Kalimantan Tengah.
Pesawat CN295 menyemai garam NaCl sebanyak 1.500 kilogram pada Rabu (18/9) pukul 13.30 WIB hingga 15.45 WIB di wilayah Kabupaten Katingan, Utara Kota Palangkaraya, dan Kabupaten Kapuas pada ketinggian 8.000 kaki.
Agus mengatakan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk turunkan hujan buatan akan terus dilakukan di wilayah Sumatera dan Kalimatan. Terdapat tiga pesawat bantuan dari TNI, yaitu dua di Pekanbaru, Riau; dan satu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya Presiden Jokowi memerintahkan menghalau kabut asap dengan cara apapun.