Mantul, Begini Cara BPPT Modifikasi Cuaca Jambi Buat Atasi Karhutla

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Provinsi Jambi teremasuk wilayah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang harus mendapat perhatian. Maka Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki cara tersendiri untuk melakukan modifikasi cuaca agar masalah kabut asap yang mengganggu, hilang.

“Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan berhasil jika ada potensi awan disana,” kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA BPPT) Yudi Anantasena di kantor Kementerian Kominfo, Senin 23 September 2019.

Dia mengatakan penyemaian akan dilakukan jika potensi awan terpantau di langit Jambi. Namun untuk melakukan modifikasi cuaca di wilayah tersebut, bisa juga dibantu dari langit Riau atau Sumatera Selatan.

BPPT akan memberangkatkan tim dari Pekanbaru melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) untuk merekayasa hujan di Provinsi Jambi.

Operasi hujan buatan dimulai Senin 23 September 2019. BPPT melibatkan TNI AU dalam operasi tersebut.

Sebab penebaran garam NaCl membutuhkan pesawat angkut Hercules C-130 milik TNI AU. Sedangkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dilibatkan untuk menentukan awan yang berpotensi menjatuhkan air hujan.

Prediksi BMKG, potensi awan akan membaik beberapa hari ke depan. BPPT akan mengoptimalkan potensi awan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Yudi menjelaskan timnya akan melakukan penyemaian kapur tohor (CaO) di pagi hari. Upaya itu akan mengurangi kepekatan asap dan memudahkan pertumbuhan awan potensial di wilayah Jambi.

Setelah awan-awan terpantau muncul, baru di siang hingga sore harinya melakukan penyemaian garam NaCL untuk menurunkan hujan.

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini