Mantap! Sore Ini Rupiah Balik Lagi ke Level 13.000

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS kembali berbalik ke level tiga belas ribuan di akhir penutupan perdagangan Kamis, 7 November 2019 sore. Rupiah tercatat di level Rp 13.998 atau naik 0,12 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah hari ini ditopang oleh sejumlah sentimen baik dari eksternal maupun internal yaitu sebagai berikut.

Pertama, soal perkembangan dalam negosiasi perdagangan AS-China. Pihak Washington dan Beijing dikabarkan secara bersamaan bakal membatalkan tarif pajak bagi sejumlah produknya.

Kedua, output industri Jerman turun lebih dari yang diharapkan pada bulan September 2019. Pelemahan yang sedang berlangsung di sektor ini, menunjukkan bahwa ekonomi terbesar untuk negara zona euro ini akan tergelincir ke dalam resesi pada kuartal ketiga.

Ketiga, soal pertemuan Bank of England (BoE) pada hari Kamis ini. “Kebijakan bank sentral Inggris ini diharapkan tidak ada perubahan, tetapi investor fokus pada bagaimana BoE akan menanggapi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Komite Kebijakan Moneter BoE memberikan suara 9-0 untuk mempertahankan Suku Bunga Bank pada 0,75 persen,” ujar Ibrahim sore ini.

Keempat, pelaku pasar juga sedang menunggu hasil pemilihan umum pada 12 Desember, yang akan menentukan apakah Partai Konservatif yang berkuasa dapat memenangkan mayoritas di Parlemen dan menyimpulkan Brexit pada batas waktu 31 Januari.

Sementara dari internal, penguatan rupiah ditopang oleh data dari Bank Indonesia (BI) soal cadangan devisa Oktober 2019 mengalami kenaikan menjadi 126,7 miliar dolarAS dari bulan sebelumnya 124,3 miliar dolar AS.

“Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang tetap baik,” katanya.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini