Mantan Napiter: Pemerintah adalah Musuh bagi Teroris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terdakwa teroris Bom Thamrin, Aman Aburrahman pernah menyebut pemerintahan Indonesia tidak sesuai dengan ajaran Islam sehingga dianggap sebagai kafir. Mantan napi teroris (napiter) itu dan penulis buku Arif Budi Setyawan menegaskan bahwa pemerintah memang dianggap sebagai musuh oleh para teroris.

“Pemerintah dianggap musuh dan bertentangan, sehingga apa yang pemerintah miliki boleh dirampas,” kata Arif melalui penyataannya yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 11 Februari 2021.

Pernyataan ini terkemuka atas dasar pemikiran teroris seperti Aman Abdurrahman yang meyakini bahwa hak untuk menetapkan hukum hanya di tangan Allah. Selain itu, ia juga menilai demokrasi yang diterapkan di Indonesia merupakan sebuah syirik akbar.

Bahkan pelaku teror sudah memberikan label thaghut kepada pemerintah termasuk aparat keamanan karena dianggap melawan aturan Allah. Pemahaman inilah yang memicu pelaku teror tidak segan untuk melawan pemerintah.

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Ishomuddin menegaskan bahwa saat ini para kelompok radikal menganggap pemerintahan RI termasuk aparat keamanan, TNI dan Polri adalah thaghut.

Mereka menganggap pemerintahan yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan UU-nya buatan manusia harus dibenci, dimusuhi, ditumbangkan dan diganti dengan sistem pemerintahan Islam atau khilafah.

“Kelompok kecil tersebut memandang bahwa semua pihak di luar diri dan cita-citanya tiada lain adalah musuh. Mungkin hubungan mereka dengan orang berbeda berdasarkan keyakinan akan perlunya permusuhan, bukan atas dasar pentingnya perdamaian, persamaan, persaudaraan, dan persatuan,” kata Ahmad Ishomuddin.

Akibatnya para kelompok radikal dan teroris cenderung tertutup karena tidak sanggup menghargai sesama manusia. Mereka kerap menstigma pihak yang berbeda dengan pandangannya sebagai kafir dan menyesatkan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini