Mangkir, Sofyan Basir Dipanggil Ulang KPK Pekan Depan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Dirut PLN nonaktif Sofyan Basir kembali dipanggil KPK untuk pemeriksaan lanjutan kasus suap yang menjeratnya. Panggilan ini adalah penjadwalan ulang, setelah sebelumnya Sofyan mangkir.

“Surat panggilan penjadwalan ulang pemeriksaan SFB (Sofyan Basir) sebagai tersangka telah dikirim. Jadwal ulang minggu depan,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di Jakarta, Sabtu 25 Mei 2019.

Namun, Febri hanya menyebut pekan depan, tanpa menjelaskan kapan hari pastinya Sofyan akan kembali diperiksa KPK. Ia hanya menegaskan bahwa panggilan itu adalah sebuah kewajiban hukum.

Seperti diketahui, Sofyan adalah tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Ia seharusnya menjalani pemeriksaan berdasarkan panggilan KPK pada Jumat 24 Mei 2019, namun tak bisa hadir karena alasan harus ke Kejaksaan Agung terkait sebuah perkara.

KPK menetapkan Sofyan sebagai tersangka karena diduga membantu mantan anggota DPR Eni Maulani Saragih mendapatkan suap dari pengusaha Johanes Budisutrisno Kotjo.

KPK menduga Sofyan dijanjikan jatah yang sama dengan Eni dan Idrus Marham yang lebih dulu diproses dalam kasus ini. Ia diduga berperan aktif memerintahkan jajarannya agar kesepakatan dengan Kotjo terkait proyek PLTU Riau-1 segera direalisasikan.

Dalam kasus ini, Sofyan menjadi orang kelima yang ditetapkan KPK sebagai tersangka. Sebelum Sofyan, ada Eni Saragih, Johanes Kotjo, Idrus Marham, dan Samin Tan, yang telah menjadi tersangka.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini