MATA INDONESIA, JAKARTA – Berita tentang pejabat publik yang terinfeksi Covid19 meski sudah mendapat Vaksin Sinovac menimbulkan keyakinan bahwa vaksin tersebut tidak bermanfaat menghadapi Pandemi Covid19. Benarkah begitu?
Seorang kandidat Ph.D untuk ilmu medis dari Universitas Kobe, dr. Adam Prabata menegaskan vaksin itu tetap bermanfaat untuk menghadapi pandemi.
“Tetap bermanfaat,” ujar Adam.
Setidaknya ada tiga manfaat yang dihasilkan Vaksin Sinovac tersebut yaitu dari efikasinya yang sebesar 65,3 persen mampu mencegah Covid19 bergejala saat orang yang sudah disuntikkan terinfeksi SARS-Cov-2, virus pembawa penyakit tersebut.
Selain itu, efikasi 83,7 persen untuk mencegah Covid19 yang membutuhkan penanganan medis sehingga mengurangi tekanan terhadap rumah sakit.
Sedangkan efikasi 100 persen untuk mencegah orang yang terinfeksi dirawat inap karena sakit berat dan berujung meninggal dunia.
Kondisi itu membuat fasilitas kedaruratan seperti ruang ICU maupun ventilator serta alat pendukung kesehatan lainnya tidak habis serentak.
Namun, vaksin itu belum terbukti mencegah penerimanya terinfeksi dan tidak bisa menularkan ke orang lain.
Maka, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan dengan semakin berdisiplin tinggi untuk memutus penularannya.