Makna Bendera Putih di Malaysia, Warga Tengah Merana

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Kampanye Bendera Putih yang tengah marak di Malaysia dibuat untuk membantu warga yang kurang beruntung yang berjuang untuk mengatasi pandemi virus corona. Kampanye #BenderaPutih ini mendapatkan momentum di Twitter dan Facebook pada pekan lalu.

Kini gerakan tersebut berkembang menjadi sebuah gerakan kebaikan dan kasih sayang. Sebagai respons, tetangga, selebritas, dan pelaku bisnis menawarkan bantuan, menyediakan makanan, dan kebutuhan pokok lainnya untuk mereka yang membutuhkan.

Diketahui bahwa Negeri Jiran saat ini berada di bawah penguncian nasional yang telah berlangsung sejak awal Juni. Langkah ini kembali ditempuh pemerintah Malaysia demi menekan lonjakan virus yang telah menelan hamir 4 juta jiwa di dunia tersebut.

Secara khusus, sekelompok orang asing di Taman Tun Dr Ismail (TTDI) yang kehilangan pekerjaan secara terbuka dibantu oleh warga Malaysia dari semua lapisan masyarakat. Keindahan kedermawanan warga Malaysia terlihat dalam bagaimana ras dan agama tidak mempengaruhi rasa untuk berbagi.

Sementara kampanye bendera merah (#benderamerah) bekerja dengan cara yang hampir sama dengan kampanye bendera putih: kibarkan bendera merah dan tetangga Anda serta komunitas online akan membantu Anda.

Satu-satunya perbedaan dalam kasus ini adalah bahwa bantuan yang ditargetkan diberikan kepada warga Malaysia yang berjuang untuk memberi makan hewan peliharan mereka.

Kampanye ini dimulai oleh Asosiasi Hewan Malaysia karena kondisi ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19, banyak keluarga yang menelantarkan hewan peliharaan mereka.

Adapun kampanye bendera hitam (#benderahitam) dibuat untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap pemerintah Malaysia. Kekecewaan yang warga luapkan di Twitter dan Facebook sering disertai dengan tagar #lawan. Tagar tersebut bahkan sempat menjadi trending di Malaysia.

Melansir Malaymail, protes terhadap pemerintah Malaysia datang dengan tiga tuntutan. Pertama, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mundur, kedua Parlemen segera dibuka, dan ketiga diakhirinya keadaan darurat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini