Makin Terpuruk, Harga BBM di Amerika Serikat Tertinggi Sejak 2008

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Kondisi perekonomian di Amerika Serikat makin terpuruk. Harga bensin (BBM) di Amerika Serikat melambung dengan rata-rata lebih dari USD 5 per galon (sekitar Rp16.000 per liter). Dan ini  untuk pertama kalinya sejak 2008.

Naiknya harga BBM ini mendorong kenaikan inflasi. Harga rata-rata nasional untuk bensin biasa tanpa timbal naik menjadi USD 5,004 per galon pada 11 Juni dari USD 4,986 sehari sebelumnya.

Harga bensin yang tinggi memusingkan Presiden Joe Biden dan anggota Kongres Demokrat karena mereka berjuang untuk mempertahankan kendali tipis mereka di Kongres dengan pemilihan paruh waktu yang akan datang pada bulan November.

Biden melakukan banyak kebijakan untuk mencoba menurunkan harga, termasuk rekor rilis barel dari cadangan strategis AS, pengabaian aturan untuk memproduksi bensin musim panas, dan bersandar pada negara-negara OPEC utama untuk meningkatkan produksi.

Namun harga bahan bakar telah melonjak di seluruh dunia karena kombinasi permintaan yang meningkat, sanksi terhadap produsen minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina dan tekanan pada kapasitas penyulingan.

Perjalanan darat AS, bagaimanapun, tetap relatif kuat, hanya turun sedikit di bawah tingkat pra-pandemi, bahkan ketika harga telah naik.

Namun, para ekonom memperkirakan permintaan mungkin mulai menurun jika harga tetap di atas USD 5 per barel untuk periode lama.

“Tingkat USD 5 adalah kenaikan sangat tinggi yang akan menurunkan permintaan bensin,” kata Reid L’Anson, ekonom senior di Kpler.

Menyesuaikan dengan inflasi, rata-rata bensin AS masih sekitar 8 persen di bawah tertinggi Juni 2008 sekitar USD 5,41 per galon.

Belanja konsumen sejauh ini tetap tinggi. Bahkan dengan inflasi yang berjalan pada level tertinggi dalam lebih dari empat dekade. Dengan neraca rumah tangga oleh program bantuan pandemi dan pasar kerja yang ketat hingga memicu kenaikan upah. Ini terutama bagi pekerja berpenghasilan rendah.

Pasokan produk bensin 9,2 juta barel per hari pekan lalu. Menurut Administrasi Informasi Energi AS, sejalan dengan rata-rata musiman lima tahun.

Tingginya harga membuat perusahaan minyak dan gas besar, seperti Chevron, BP dan Exxon membukukan keuntungan besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini