Makin Tak Terkendali, Jumlah Kasus Covid19 di India Tembus 20 Juta Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Pandemi Covid19 di India semakin tidak terkendali setelah gelombang wabah kedua mendera. Kini lebih 20 juta penduduk telah terinfeksi Covid19 membuat negeri Sungai Gangga itu menjadi negara kedua dengan jumlah kasus Covid19 terbanyak di dunia.

Kecepatan penularan varian B.1.617 hasil mutasi Virus SARS-Cov-2 di negeri itu terbukti sangat cepat.

Saat ini hanya membutuhkan waktu empat bulan untuk menambah 10 juta kasus baru. Sebelumnya membutuhkan waktu 10 bulan saat India mencapai 10 juta kasus Covid19 pertamanya.

Seperti dilaporkan Reuters, bukan hanya penambahan kasusnya, namun kasus aktif atau mereka yang dirawat di rumah sakit di seluruh India juga tak terkendali. Tercatat kasus aktif adalah 3,45 juta orang.

Kondisi itu membuat rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen. Begitu juga kamar jenazah dan krematorium meluap. Para ahli menduga jumlah sebenarnya mungkin bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.

“Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran korona sekarang adalah penguncian penuh … kelambanan Pemerintah Indonesia membunuh banyak orang yang tidak bersalah,” kata pemimpin partai oposisi Kongres Rahul Gandhi melalui akun Twitternya.

Saat ini, Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, mendapat kritik secara luas karena mengizinkan festival keagamaan dan pertemuan politik yang dihadiri ratusan ribu orang yang sebagian besar tidak mengenakan masker.

Modi juga dinilai tak mau memberlakukan penguncian nasional karena takut terhadap dampak ekonomi, sehingga beberapa negara bagian memberlakukan pembatasan sosial.

Negara bagian timur Bihar memerintahkan penguncian hingga 15 Mei, kata Menteri Utama Nitish Kumar. Dengan lebih dari 100.000 infeksi, jumlah kematiannya mendekati 3.000, angka pemerintah menunjukkan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini