Makin Brutal! KSP Tembak Mati Kepala Desa dan Anggota Keluarganya di Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kelompok separatis Papua (KSP) kembali berulah. Kali ini menembak lima orang yang merupakan satu keluarga kepala desa di Eromago, Ilaga, Papua.

Adapun, korban yang meninggal yaitu keluarga dari Kepala Desa Nipurlema Petianus Kogoya dan beserta anggota keluarga lainnya.

“Saat Ini korban masih berada di Eromaga dan Belum bisa dievakuasi karena masih terjadi kontak tembak di Sekitar Bandara Ilaga,” kata Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes M. Iqbal Al-Qudusy, Jumat 4 Juni 2021.

Akibat kejadian tersebut, masyarakat yang berada di Sekitar Eromaga sebanyak 10 kampung mengungsi ke arah Kunga. Saat ini TNI-Polri saat ini terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan warga masyarakat Eromaga.

Sebelumnya terjadi baku tembak antara TNI/Polri dan KSP. Mereka membakar Bandara Aminggaru dan merusak satu pesawat.

“Dari hasil pantauan Satgas TNI terlihat adanya kobaran api di sekitar Bandara Aminggaru yang dilakukan oleh KST, aksi pembakaran yang dilakukan oleh KST tersebut mengakibatkan beberapa bangunan di sekitar Bandara Aminggaru mengalami kerusakan termasuk satu unit pesawat rusak yang parkir di Appron Bandara,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria.

Dia menambahkan, dalam peristiwa kontak tembak tersebut tidak ada kerugian personel di pihak TNI Polri. Kini pihaknya masih mengecek pengrusakan yang dilakukan KST.

“Aparat keamanan gabungan TNI Polri direncanakan akan meninjau lokasi Bandara Aminggaru Ilaga Kabupaten Puncak untuk mengecek dan memastikan kerusakan akibat aksi pembakaran yang dilakukan oleh KST,” katanya.

Dia menyebut, tindakan KST sangat tidak bertanggung jawab dan menyebabkan instabilitas di Kabupaten Puncak Papua. Sehingga, mengganggu proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini