MATA INDONESIA, JAKARTA – Kalau masih ada orang Indonesia menyatakan Rusia itu komunis atau atheis, pakar hukum tata negara Prof. Mahfud MD bisa menjawabnya dengan tegas sekarang. Rusia bukan negara Komunis katanya dalam pernyataan tertulis, Jum’at 2 Agustus 2019.
Banyak alasan yang baru diketahui Mahfud dalam kunjungan kerjanya ke Rusia saat ini. Menurut Mahfud sekarang wakil Partai Komunis Rusia di parlemen hanya 12 persen dan menjadi oposian yang tidak signifikan.
“Vladimir Putin memimpin pemerintahan dgn partai koalisi yg bkn komunis. Tdk miskin jg, pendapatan perkapitanya USD 6000-an, lbh tinggi dari kita yg USD 4000-an,” kata Mahfud menjelaskan.
Mahfud mengakui sebelum menginjakkan kaki di tanah Beruang Merah tersebut selalu memiliki bayangan yang sama dengan orang Indonesia pada umumnya tentang Rusia yang dahulu bernama Uni Soviet.
Bayang yang saat itu berkembang di benaknya adalah Rusia sebuah negara komunis dengan rakyat miskin yang mencekam karena totaliterisme dan kesewenang-wenangan penguasa negara yang anti-agama.
Setelah melihat sendiri Mahfud meyakinkan dirinya dan masyarakat melalui akun twitternya bahwa Rusia sekarang berbeda.
Mahfud semakin yakin setelah berbincang dengan mantan Duta Besar Indonesia di Moskow Rahmat Witoelar, Dubes yang sekarang Wahid serta Wakil Dubes Lasro Simbolon.
Sekarang di Rusia cafe bisa buka 24 jam dan selalu ramai dikunjungi orang. Namun sifat tertib mereka warisan pemerintahan totaliter er Uni Soviet masih tertanam hingga kini.
Apalagi Rusia sangat menghargai kehidupan beragama. Selain gereja, banyak pula masjid yang selalu terbuka setiap hari untuk shalat.
Uniknya, di Moscow terdapat sebuah masjid yang diberinama Katedral. Tetapi dari segi bahasa pemberian nama itu dimaksudkan sebagai masjid besar. Dalam istilah Indonesia Masjid Katedral sama dengan Masjid Jamik.