Mahathir Mohamad Murka, Namanya Dicatut Iklan Crypto

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Sebal namanya dicatut iklan Crypto, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad langsung membantahnya. Ia menegaskan tidak menggunakan mata uang crypto.

Dia memastikan sejauh ini hanya pernah menggunakan uang fisik.

“Jika ada promosi dalam iklan atau laman yang konon saya menggalakkan penggunaan mata uang crypto, itu adalah palsu,” ujar Mahathir, Senin 1 November 2021.

Ia mengatakan kantornya telah membuat laporan terkait iklan yang menyebutkan bahwa dirinya berinvestasi dan menggalakkan penggunaan crypto currency tersebut. ”Iklan-iklan itu palsu. Sebagian iklan itu seolah-olah disiarkan media setempat,” katanya.

Penipuan dan pemalsuan menggunakan nama dirinya, ujar Mahathir, terjadi sebelum zaman media sosial dan internet. ”Dulu juga ada yang terpedaya dengan promosi palsu peluang berniaga yang konon melibatkan diri saya,” katanya.

Mahathir mengatakan ada laporan yang dibuat kemudian diambil tindakan namun ada juga yang tidak diambil.

“Siapa yang ragu, boleh periksa dengan kantor saya. Saya tidak pernah dan tak akan terlibat dengan apa-apa skema cepat kaya,” katanya.

Selain itu, ujar dia, ada yang percaya laporan palsu bahwa dirinya memiliki kekayaan miliaran.

“Semasa dalam pemerintah saya sudah menyatakan harta saya. Kalau ada yang masih tidak percaya saya, ada kekayaan miliaran, terserahlah,” katanya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini