MATA INDONESIA, KUPANG – Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling(HMPSBK) Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar Kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar(LKTD) Periode 2021/2022. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula St.Maria Imaculata Unwira Kupang, NTT.
Kegiatan LKTD yang merupakan Program Kerja HMPS Bimbingan Konseling Unwira Kupang mengangkat tema “Membina Sosok Leadership Yang Unggul Pada Kaum Mileneal”. Kegiatan yang berlangsung selama 4(empat) hari, dimulai sejak tanggal 04-06 Juli 2022 dengan sasaran Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Semester 2 dan 4 yang berjumlah 99 orang.
Kegiatan Dimulai dengan diadakan Serimonial Pembukaan Kegiatan LKTD dan dibuka secara Resmi Oleh Dr.Yohanes Demon,M.Si (salah satu Dosen Bimbingan Konseling).
Adapun beberapa rangkaian kegiatan LKTD
Dari hari pertama hingga hari terakhir dengan penyajian Materi : Kepemimpinan Yang dibawakan oleh( Mariano Lejab, S. Kom),Problem Solving oleh (Ferdi Fallo,SP) , Komunikasi Efektif yang dibawakan oleh (Mikhael Raja Muda Bataona S.Sos,M.I.Kom), Manajemen Waktu oleh (Gracianus Edwin Tue P Lejap, M.Pd.), Motivasi Berorganisasi,Ormawa Kampus dan Job Description (Hugolina Oswinarni Uma) Simulasi Pimpin Sidang (Anna Monica Triana dan Konstantina Rosklara Ngobe),dan diakhiri dengan Lomba Pidato.
Kegiatan Berlangsung selama tiga hari di bawa tanggung jawab Panitia LKTD, SC LKTD Dan HMPS Bimbingan Konseling dan Didampingi Oleh Dr.Gracianus Edwin Tue P Lejap, M.Pd ( Dosen Prodi Bimbingan Konseling Unwira).
Ketua HMPS Bimbingan Konseling Hugolina Oswinarni Uma dalam pidatonya Menyampaikan bahwa kegiatan LKTD ini bertujuan agar para peserta mampu menjadi leader yang unggul baik untuk dirinya sendiri maupun menjadi leader untuk banyak orang.
Hugolina juga mengatakan Bahwa menjadi Seorang Pemimpin juga harus mampu memberikan suri tauladan dan mampu memotivasi Orang lain untuk menjadi seorang Pemimpin.
“Pemimpin Yang sukses adalah pemimpin yang mampu melahirkan pimpinan -pemimpin baru,” ujarnya.
Kata Hugolina, menjadi seorang pemimpin harus peka dengan berbagai persoalan masyarakat, pemimpin yang peka adalah dia yang pernah merasakan pahitnya persoalan. Sehingga untuk menumbuhkan sikap kritis mahasiswa sangat diperlukan proses latihan yang berjenjang.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini karakter mahasiswa yang dibutuhkan adalah bukan sekedar mahasiswa yang pintar dalam akademisnya saja, tetapi juga yang pandai berbicara, profesional dalam kehidupan, serta mampu bersaing dalam kancah lokal, nasional, maupun internasional. Untuk itu, kegiatan Latihan kepemimpinan tingkat dasar ini merupakan tahapan awal dalam pembentukan soft skill dan hard skill dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan seseorang.
Dalam Momen Serimonial Penutupan Dr.Yohanes Demon,M.Si mewakili Ketua Program Studi Bimbingan Konseling , mengapresiasi kerja panitia pengarah, maupun panitia pelaksana. Ia juga menjelaskan bahwa untuk menjadi pemimpin masa depan harus melalui beberapa proses pelatihan. Seperti sebuah tangga, dimulai dari tangga yang paling dasar, kemudian naik ke tangga berikut hingga ke tangga teratas, yaitu kesuksesan.
Ia juga menjelaskan bahwa ada 4 tipe pemimpin yakni, Yang pertama Pemimpin yang terlahir sebagai seorang Pemimpin, yang kedua Belajar jadi pemimpin, yang ketiga, Dipaksa Menjadi dan yang keempat yaitu Pemimpin,Tidak bisa jadi pemimpin.
“Menjadi seorang pemimpin bukan hanya beridiri di depan dan jadi pemimpin, menjadi Pemimpin harus bisa mangatur diri,mampu berkomunikasi secara baik ,dan menjadi pemimpin harus mampu menjadi seorang model,” katanya.
Diakhir Sambutan, Yohanes menyampaikan Harapannya Untuk peserta maupun panitia harus betul betul memaknai rangakaian kegiatan LKTD ini dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari hari guna untuk Pengembangan diri.
“Kesuksesan yang diraih itu tidak terlepas dari kerja sama dari berbagai elemen. Entah itu panitia pengarah maupun panitia pelaksana dan semua orang sukses itu berawal dari proses yang panjang. Ia dibentur kemudian akan terbentuk, hingga kemudian menjadi pemimpin bagi masyarakat,” ujarnya.