Macron Siap Sambut AS Kembali ke Perjanjian Prancis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Emmanuel Macron menjadi salah satu pemimpin di dunia yang turut memberikan selamat kepada Joe Biden yang memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Macron juga menyambut positif niat Biden untuk kembali ke dalam Perjanjian Paris.

Perjanjian Paris atau Pakta Lingkungan Global merupakan sebuah kerja sama dunia dalam  memerangi perubahan iklim. Dalam kampanyenya Biden berjanji akan kembali bergabung dengan Perjanjian Paris dan siap mengucurkan ivenstasi sekitar 2 triliun USD untuk menyapih negara-negara yang masih menggunakan bahan bakar fosil yang dapat membuat panas planet bumi.

Macron mengatakan, meminta AS bergabung kembali dengan pakta tersebut, setelah resmi keluar pada 4 November, akan membuktikan kepercayaan dunia pada perjanjian yang bertujuan mencegah dampak dari perubahan iklim. Perjanjian ini sendiri ditandatangani oleh hampir 200 negara di dunia

“Ini membuktikan bahwa kami harus berdiri teguh melawan semua rintangan. Jadikan planet kami hebat kembali adalah sebuah kemungkinan, tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan,”kata Macron, melansir Reuters, Jumat, 13 November 2020.

Biden telah berjanji untuk mengumpulkan para pemimpin dunia membicarakan masalah iklim dalam 100 hari pertamanya menjabat. Perubahan iklim telah menjadi topik utama dalam panggilan pertamanya dengan sekutu AS dan Paus Francis.

Demokrat mungkin akan menghadapi kendala saat mengeluarkan kebijakan iklim, mengingat Partai Republik tetap memegang kendali senat.

Para Pemimpin Eropa berharap fokus administrasi Biden para perubahan iklim akan mendorong negara-negara lain untuk menjanjikan pengurangan emisi yang lebih dalam menjelang konferensi iklim PBB di Glasglow pada November 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini