Lokasi Latihan Perang KST Papua Ada di Puncak Gunung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Titik perlawanan Kelompok Separatis dan Teror (KST) Papua satu persatu terbongkar.

Polisi menggeledah sebuah tempat yang diduga lokasi latihan perang usai menangkap tersangka kasus dugaan makar, Adi Rawai alias Adi (27).

Penangkapan Adi di kawasan Kampung Tua di atas Gunung Impura, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua pada 9 Desember 2021. ”Iya benar. Yang melaksanakan penangkapan dari Polres dan Kodim,” kata Kepala Operasi Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat.

Rumah atau pondok tersebut menjadi markas komando. Lokasinya, berada di puncak gunung.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari pondok.  Beberapa di antaranya berupa senjata tajam seperti gergaji, badik, sangkur, hingga parang. Selain itu ada juga sebuah senjata rakitan.

Dalam penggeledahan aparat menemukan seagam pakaian dinas lapangan (PDL) bermotif loreng-loreng lengkap dengan baret berwarna merah. Kemudian, terdapat juga kemeja tactical berbendera bintang kejora.

Selain itu, polisi turut mengamankan sejumlah atribut berkaitan dengan bintang kejora seperti bendera, ikat kepala dan buku-buku referendum.

Namun dalam penggeledahan tersebut polisi tak menemukan sejumlah alat komunikasi ataupun elektronik. Polisi, kata dia, menduga bahwa tersangka lain dalam perkara tersebut sudah mengamankan sejumlah barang bukti lain saat meninggalkan markas tersebut.

”Yang jelas sudah sampai TKP, situasi sepi atau dalam keadaan kosong. Jadi kemungkinan semua yang berkaitan BB (barang bukti) lainnya tidak ada,” ujar Ramdani.

Dalam perkara ini, masih ada tiga tersangka yang telah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron. Mereka masing-masing berinisial HM, PM dan YR.

Penangkapan ini terjadi usai aparat TNI-Polri melakukan penyelidikan di kawasan Distrik Kosiwo lantaran menduga ada pergerakan militansi KKB.

“Pada tanggal 8 Desember 2021 sampai dengan 9 Desember 2021 saat tim melakukan patroli, ada penembakan tim sebanyak dua kali, sehingga tim membalas tembakan dan terjadi kontak tembak,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

Desersi

Seorang prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 756/MWS kabur meninggalkan tempat tugasnya dengan membawa sepucuk senjata api jenis SS1 V1.

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Infanteri Aqsha Erlangga mengungkapkan Prada Yotam Bugiangge yang bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, kabur saat mendapat tugas jaga pada Jumat 17 Desember 2021 sekitar pukul 17.00 WIT.

“Senjata api organik milik TNI AD dibawa tanpa amunisi,” ujar  Kolonel Aqsha Erlangga di Jayapura, Minggu 19 Desember 2021.

Dia menyampaikan pencarian terhadap Prada Yotam hingga kini masih terus berlangsung. Kolonel Erlangga juga mengatakan hingga kini belum diketahui motif Prada Yotam kabur.

Berdasarkan laporan, sebelum meninggalkan tempat tugas, Prada Yotam sempat menerima telepon dari seseorang.

Yonif 756/WMS yang berkedudukan di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, merupakan salah satu batalyon yang berada di Kodam XVII Cenderawasih, Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini