Lockdown di Belgia Berakhir, KBRI di Brussel Promosikan Produk dan Wisata Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, BRUSSEL Kedutaan Besar Indonesia di Brussel, Belgia bekerja sama dengan perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Adhyata Belgium mengadakan kegiatan promosi berbagai kreasi busana dan perlengkapan ramah lingkungan khas Nusantara di kota Antwerp.

“Momentum dibukanya kembali Belgia setelah lockdown yang berkepanjangan akibat pandemi langsung dimanfaatkan Indonesia dengan meluncurkan kegiatan promosi ini, sebagai upaya meningkatkan ekspor Indonesia di Belgia, khususnya ekspor pakaian jadi dan furniture yang ramah lingkungan,” kata Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, dikutip dari keterangan tertulis KBRI Brussel.

Dua brand dalam negeri, Zoe dan Watsu –yang menciptakan berbagai jenis pakaian dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang dari sisa kain pabrik, turut memamerkan koleksi mereka di acara tersebut.

Sementara peralatan rumah tangga yang pamerkan di antaranya meja dan kursi, juga berbagai kerajinan ramah lingkungan dengan berbahan dasar bambu. Promosi produk-produk tersebut memanfaatkan jaringan para pelaku kreatif ‘Codesignhub’ yang berada di kota Antwerp.

Tak hanya memamerkan pameran produk ramah lingkungan, KBRI Brussel juga menampilkan koleksi foto bertemakan tekstil budaya Indonesia, termasuk batik, ikat, dan kain ulos.

Informasi mengenai destinasi wisata di Indonesia seperti Taman Wisata Komodo, Wisata Gunung Bromo, Borobudur, serta Danau Toba juga turut diberikan kepada para tamu yang hadir. Selain menyebarkan informasi, momen ini juga dimanfaatkan untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini