Liverpool Kalah Lawan Southampton, Klopp Sindir MU

Baca Juga

MATA INDONESIA, SOUTHAMPTON – Catatan 12 laga tak terkalahkan Liverpool di Liga Premier Inggris dihentikan Southampton. Jurgen Klopp malah menyindir Manchester United.

Bertanding di St Mary’s dalam lanjutan Liga Premier Inggris, Selasa 5 Januari 2021 dini hari WIB, Liverpool dikalahkan Everton dengan skor 0-1. Gol semata wayang Southampton dicetak Danny Ings.

Dengan kekalahan ini, Liverpool hanya mampu meraih dua poin dari tiga laga terakhir dengan rincian dua laga imbang dan satu kekalahan.

Klopp mempertanyakan keputusan wasit ketika tidak memberikan dua penalti dalam dua insiden berbeda. Pertama, bola hasil tendangan Georginio Wijnaldum mengenai tangan Jack Stephens. Kemudian, ada kontak antara Sadio Mane dengan Kyle Walker-Peters.

“Handball itu bagi saya jelas penalti. Saya melihat ke arah wasit keempat, di bilang: ‘Kami sudah memeriksanya, bukan penalti.'” ujar Klopp, dikutip dari BBC, Selasa 5 Januari 2021.

“Apa yang wasit Andre Marriner lakukan dengan Sadio mane malam ini, jujur saya tak yakin itu keputusan tepat,” katanya.

Klopp kemudian menyindir Manchester United yang sering mendapat penalti dari wasit, bahkan yang terbanyak dalam dua tahun terakhir. Total Setan Merah mendapatkan 32 penalti sejak musim 2018/19, sedangkan Liverpool hanya 17.

“Saya dengan kini Manchester United dapat penalti lebih banyak dalam dua tahun terakhir dibandingkan saya melatih lima setengah tahun di sini. Saya tak tahu apakah itu salah saya atau itu bisa saja terjadi,” ungkapnya.

“Tapi itu bukan sebuah alasan atas penampilan tim. Kami tak bisa mengubahnya. Kami harus menghormati keputusan wasit. Tapi kami bisa memperbaiki penampilan tim. Itu fokus kami sekarang,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini