MATA INDONESIA, MANILA – Sedikitnya lima orang tewas dan 100 orang lainnya luka-luka akibat gempa dengan magnitudo 7,1 yang mengguncang Filipina, Rabu 27 Juli 2022.
Menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, gempa yang mengguncang kuat ibu kota Manila berpusat di kedalaman 10 kilometer atau tergolong gempa dangkal.
Polisi seperti dilaporkan Reuters mencatat lebih dari 100 orang terluka di wilayah Cordillera, yang meliputi enam provinsi termasuk Abra.
“Apa pun yang lebih besar dari tujuh adalah gempa bumi besar dan kami memperkirakan efek signifikan dari peristiwa ini,” kata Renato Solidum, direktur di lembaga seismologi, pada konferensi pers.
“Kami menjamin tanggapan segera terhadap kebutuhan warga negara kami di daerah yang terkena bencana ini,” kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior dalam konferensi persnya.
Sementara itu, Lembaga seismologi menurunkan peringkat gempa dari magnitudo awal 7,3 setelah analisis lebih lanjut, dan mengatakan tidak ada risiko tsunami karena patahannya berada di daratan.
Lebih dari 6.700 desa di pulau Luzon terkena dampak gempa hari Rabu, dengan puluhan jalan dan sedikitnya 173 bangunan rusak, kata Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos Jr. Gempa tersebut juga telah memutus saluran listrik dan komunikasi di provinsi Abra dan Benguet.
Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan pengiriman segera tim penyelamat dan bantuan ke daerah-daerah yang terkena bencana, dan diperkirakan akan mengunjungi wilayah itu pada hari Kamis.