Lemparan Batu Warga Palestina di Tepi Barat Dibalas Tembakan Militer Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEL AVIV – Warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat terlibat bentrokan dengan pasukan Israel, demikian laporan militer Israel dan petugas militer Palestina. Untuk diketahui, Tepi Barat menjadi daerah yang belakangan ini mengalami peningkatan gesekan.

Bentrokan yang terjadi pada Sabtu (25/12) malam waktu setempat merupakan bagian dari rentetan ketegangan selama berhari-hari di daerah sekitar pos terdepan permukiman Tepi Barat. Lonjakan kekerasan lain juga terjadi di wilayah Yerusalem Timur.

“Selama bentrokan ratusan warga Palestina melemparkan batu dan membakar ban. Militer merespons dengan tembakan langsung dan cara membubarkan kerusuhan, yakni dengan gas air mata dan granat kejut,” tutur militer Israel, melansir Associated Press, Senin, 27 Desember 2021.

Militer juga mengatakan tembakan dilepaskan dari kendaraan yang lewat ke arah pos militer di dekat kota Nablus, Tepi Barat, yang terletak di selatan Homesh. Tidak jelas apakah penembakan itu terkait dengan bentrokan.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa sebanyak 10 orang mengalami luka akibat tembakan langsung. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan salah satu dari mereka, berusia 17 tahun, terluka parah. Puluhan lainnya terluka oleh peluru karet.

Kota Homesh yang terletak di Tepi Barat utara, dibongkar sebagai bagian dari penarikan Israel dari Jalur Gaza tahun 2005. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pemukim Israel telah kembali untuk berdoa dan mendirikan pos terdepan yang tidak sah di lokasi tersebut.

Bentrokan terjadi di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina di tempat lain di Tepi Barat dan di Yerusalem timur. Awal bulan ini, seorang Yahudi ultra-Ortodoks terluka parah setelah ditikam oleh seorang penyerang Palestina di luar tembok Kota Tua Yerusalem.

Seminggu sebelumnya, seorang militan Hamas melepaskan tembakan di Kota Tua, menewaskan seorang pria Israel. Kedua penyerang Palestina tersebut dibunuh oleh pasukan Israel.

Kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina juga mengalami peningkatan selama panen zaitun. Pada pertengahan November, pemukim Yahudi menyerang sekelompok petani Palestina dengan semprotan merica dan pentungan di lahan pertanian di sekitar Homesh dan melukai empat orang.

Israel merebut Yerusalem timur dan Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967, dan wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 700.000 pemukim Israel.

Mayoritas masyarakat internasional menganggap permukiman Israel sebagai hambatan ilegal untuk perdamaian. Sementara Palestina berusaha keras merebut kembali Yerusalem timur dan Tepi Barat sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini