MINEWS, JAKARTA-60 orang dan lebih dari 180 lainnya terluka akibat ledakan bom di sebuah aula pernikahan pada Sabtu malam 17 Agustus 2019.
Dikutip dari The Guardian pada Minggu 18 Agustus 2019, lebih dari 1.000 orang termasuk perempuan dan anak-anak diyakini berada di dalam aula tersebut saat ledakan terjadi.
Juru bicara Kemendagri Afghanistan, Nusrat Rahimin, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa belum ditemukan motif di balik serangan bom itu.
Taliban membantah bertanggung jawab atas ledakan di balai pernikahan Dubai City di Kabul barat, yang merupakan basis terbesar komunitas minoritas Syiah Hazara.
“Aula pernikahan yang besar dan terang benderang adalah pusat kehidupan masyarakat di kota yang lelah dengan perang selama puluhan tahun, di mana ribuan dolar dihabiskan untuk satu malam,” kata Rahimin.
Tidak hanya untuk melangsungkan pesta pernikahan, bangunan terkait juga difungsikan sebagai lokasi pertemuan, di mana hal itu kerap dijadikan target serangan bom oleh oknum ekstrimis.
Sebelumnya November tahun lalu, sekitar 55 orang tewas setelah seorang pembon bunuh diri menyerang aula pernikahan di dekat pusat Kabul, ketika ratusan ulama Muslim Afhanistan berkumpul untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad.