Larangan Perjalanan Internasional Dicabut di Tengah Naiknya Omicron, Pengurus IDI Ajak Berdoa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan alasan pemerintah mencabut larangan masuk bagi warga negara asing (WNA) dari 14 negara dengan transmisi komunitas Omicron, pengurus Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban mengungkapkan perasaannya dengan emoticon dua tangan menengadah.

Selain itu dia tetap mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, diupayakan mengenakan masker N95 dan KN95.

“Omicron terus menyebar. Praktikan jaga jarak. Hindari keramaian. Kalau bisa pakai masker N95 dan KN95. Jaga keluarga dan komunitas Anda,” ujar Zubairi dalam pernyataan tertulis yang dilihat Senin 17 Januari 2022.

Emoji dua telapak tangan yang ditengadahkan menurut emojigraph, sebagai tanda orang tersebut mengajak masyarakat untuk berdoa.

Dalam kasus Zubairi Djoerban mengajak seluruh masyarakat berdoa agar kasus Covid-19 tetap terkendali meski perjalanan internasional tetap dibuka.

Sementara, Suharyanto mengungkapkan kebijakan dibukanya perjalanan internasional karena Omicron sudah menyebar di 150 negara bukan 14 negara pertama.

Lagi pula pembukaan perjalanan internasional itu untuk menjaga hubungan dengan negara-negara internasional.

Meski begitu karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) harus dilakukan dengan disiplin dan ketat agar importasi kasus Omicron tak lolos ke masyarakat.

Suharyanto mengungkapkan, pencabutan larangan masuk bagi WNA dari 14 negara sebagai bentuk penyeimbangan gas dan rem agar ekonomi tetap stabil di tengah pandemi Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini