Lapitek yang Surveinya Menangkan Prabowo Misterius

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Lembaga Afiliasi Pengetahuan Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) baru saja merilis hasil survei yang memenangkan Prabowo-Sandiaga dengan perolehan suara 62,2 persen. Namun, kedudukan Lapitek di laman UKRI maupun di tempat lain tidak ditemukan, misterius.

Sementara UKRI melalui laman universitaskebangsaan.ac.id disebutkan sebagai perguruan tinggi Keluarga Besar Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, ayah dari Prabowo Subianto.

Dalam kolom sejarah disebutkan universitas itu awalnya bernama Institut Teknologi Adityawarman (ITA) yang didirikan 15 Agustus 1985 oleh Yayasan Budhi Dharma Pradesa.

Sejak 23 Oktober 1991, ITA beralih induk yaitu Yayasan Pendidikan Kebangsaan yang kampusnya di Jalan RE Martadinata, Bandung.

Setahun kemudian perguruan tinggi tersebut berubah nama menjadi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) dengan kampus di Jalan Terusan Halimun Bandung.

Disebutkan, Prabowo Subianto merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan Republik Indonesia.

Kampus itu memiliki fasilitas yang lumayan, mulai dari laboratorium TV dan radio, laboratorium komputer, laboratorium teknik lingkungan hingga student center.

UKRI juga memiliki Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM). Namun minews.id tidak menemukan Lapkri dan alamatnya di laman resmi UKRI tersebut.

Begitu juga dengan fasilitas google search tidak menampilkan satu pun alamat Lapitek di dunia maya maupun dunia nyata.

Setiap kita mengetik Lembaga Afiliasi Pengetahuan Ilmu dan Teknologi yang muncul justru alamat LIPI.

Begitu misteriusnya Lapitek.

Berita Terbaru

MK Hapus Presidential Threshold 20%, DEMA UIN Sunan Kalijaga: Hak Politik danKedaulatan Rakyat Telah Kembali

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merespon langkah Mahkamah Konstitusi yang telah mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Enika Maya Oktavia, Enika Maya Oktavia, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoriul Fatna. Mereka seluruhnya adalah mahasiswa sekaligus anggota Komunitas Pemerhati Konstitusi (KPK) Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini