MATA INDONESIA, JAKARTA – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut pada Kamis 13 Agustus 2020 kembali mengalami erupsi sebanyak tujuh kali.
Tinggi kolom abu terpantau bervariasi, mulai dari 1.000 hingga 2.000 meter dari puncak gunung, menurut keterangan resmi PVMBG.
Rekaman tremor menerus menunjukkan proses migrasi magma masih terjadi dari dalam sampai ke permukaan. Rangkaian erupsi pada Kamis ini dan karakter erupsinya menunjukkan ada potensi erupsi eksplosif yang menghasilkan awan panas letusan.
“Aktivitas erupsi Gunung Sinabung masih terjadi, namun potensi bahaya arah sebaran produk erupsi dan luncuran awan panas masih dalam radius kawasan rawan bencana yang direkomendasikan. Tingkat aktivitas Gunung Sinabung adalah Tingkat III (Siaga),” ujar Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani.
Dari hasil pemantauan PVMBG, erupsi pada Kamis terekam sejak pukul 06.07, 08.02, 08.31, 13.08, 15.41, 20.15, dan 21.41 WIB. Sehingga total sejak pertama kali meletus pada 8 Agustus telah terjadi 11 kali erupsi.
Aktivitas jenis kegempaan sejak 8-13 Agustus yang terekam adalah empat kali gempa Letusan, 86 kali gempa Hembusan, dua kali gempa Tornillo, 15 kali gempa Low Frequency, 99 kali gempa Vulkanik Dalam.
Kemudian tiga kali gempa Tektonik Lokal, tujuh kali gempa Tektonik Jauh, dan Tremor menerus. Rangkaian erupsi pada 13 Agustus 2020 didominasi oleh Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0,5 – 15 mm (dominan 3 mm).
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, kemudian lokasi di dalam radius 3 km dari puncak, radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara agar dihindari.