MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksin Covid-19 dan disiplin protokol kesehatan (prokes) adalah kunci menghadapi varian Omicron hasil mutasi Virus SARS-Cov-2.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Gunadi,Sp.BA., Ph.D, Selasa 30 November 2021.
“Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin tidak efektif untuk omicron. Perlu waktu untuk membuktikannya,” ujar Gunadi.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum lama ini memang mengumumkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian sehingga patut diwaspadai.
Hal itu menyebabkan hampir semua negara melakukan pembatasan ketat. Begitu pun dengan pemerintah Indonesia yang melakukan upaya pencegahan dengan menutup bandara dari kedatangan WNA dari negara yang sudah terdeteksi Omicron.
Meski begitu, Gunadi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan, namun tetap waspada apabila varian ini masuk dan terdeteksi di tanah air.
Apalagi pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara di mana varian omicron terdeteksi.
Gunadi mengungkapkan Virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 akan terus bermutasi dengan memunculkan varian-varian baru dengan tingkat keganasan dan daya penularan yang berbeda satu sama lain.
Namun, varian Omicron belum terbukti lebih menular dan berbahaya dari varian Delta.
 adalah kunci menghadapi varian Omicron hasil mutasi Virus SARS-Cov-2.){kind=link}