Kudus Bakal ‘Lockdown’ 5 Hari, Imbas Varian Covid-19 dari India Masuk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Varian baru covid-19 dari India (B16172 ditemukan di Kudus. Hasil itu berdasarkan uji Genome Sequencing pada sampel pasien covid-19.

Dari data Dinkes Kudus, hasil uji sampel Kemenkes terhadap 34 warga Kudus yang terkonfirmasi covid-19, ada 28 orang yang hasilnya terdapat varian B16172.

Dengan adanya temuan ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta jajarannya untuk melakukan Genome Sequencing di wilayah lain. Sementara ini, untuk Kudus, Ganjar mengusulkan agar ada gerakan lima hari di rumah saja.

“Saya butuh dukungan masyarakat. Kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti kucing-kucingan terus. Ingat varian baru sudah masuk di Kudus,” kata Ganjar saat meninjau dan memastikan kondisi penanganan covid-19 di Kabupaten Kudus, Minggu, 13 Juni 2021.

Soal varian ini, Ganjar mencurigai jadi faktor cepatnya penyebaran yang menyebabkan peningkatan kasus covid-19 di wilayahnya dalam tiga minggu terakhir.

“Maka masyarakat musti sadar betul. Saya mengusulkan kalau perlu lima hari semua di rumah saja,” katanya.

Selama lima hari tersebut, lanjutnya, para orang tua atau lansia hingga anak-anak tidak bepergian. Perkantoran juga mesti memperbanyak persentase karyawan yang WFH.

“Kita bantu, pusat juga, jangan khawatir. Saya juga berkomunikasi dengan yang di sekitar Kudus, ada yang di Grobogan, ada yang di Demak, Pati, kita sampaikan semua. Ini serius untuk semuanya, jangan pernah melepas masker apalagi ketika kita berkerumun banyak orang,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini