Kualitas 3 Pemain Calon Naturalisasi Timnas U-19 Dinilai Belum Mumpuni, tapi Ada yang Sudah Terima Menu Latihan dari PSSI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiga calon pemain naturalisasi asal Belanda kualitasnya dinilai belum mumpuni untuk memperkuat timnas Indonesia U-19. Tapi, satu dari tiga pemain tersebut sudah menerima menu latihan tim dari PSSI.

Ketiga calon pemain naturalisasi yang dimaksud adalah Kai Boham, Jim Croque, dan Max Christoffel. Mereka sempat mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 sebelum tampil di Piala AFF U-19 lalu.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tak ingin ikut campur terkait pemilihan pemain naturalisasi. Tapi, dia berharap calon pemain naturalisasi sudah harus final pada bulan Agustus.

Meski tiga nama calon tersebut dinilai belum layak oleh Shin Tae-yong, tapi Kai Boham mengklaim sudah mendapat jadwal menu latihan timnas U-19. Hal itu dia posting di Twitter.

“Terkait naturalisasi ini, Iriawan meminta nama calon pemain naturalisasi harus sudah final pada bulan Agustus. Sebab, tiga pemain yang sudah ikut pemusatan latihan U-19 dianggap Shin Tae Yong belum layak,” tulis keterangan PSSI.

Timnas U-19 rencananya akan melakukan pemusatan latihan di Belanda. Kesempatan itu diharapkan bisa digunakan juga untuk mencari talenta muda keturunan Indonesia.

“Di Belanda banyak pemain keturunan Indonesia di sana. Jadi ke depan kalau mau melakukan pemusatan latihan lebih baik di Belanda. Selain bisa melihat calon pemain naturalisasi di sana, klub-klub di Belanda juga sangat kuat, sehingga ketika uji coba sangat bermanfaat,” ujar manajer timnas U-19, Endri Erawan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini