MATA INDONESIA, JAKARTA – Situasi kritis di Jalur Gaza Palestina yang diblokir Israel akhirnya mendapat angin segar dalam menghadapi wabah Covid19 yang disebarkan virus corona setelah Cina berjanji memberi bantuan medis ke Palestina dan Yordania.
Bantuan itu dikabarkan akan datang dalam beberapa hari mendatang sehingga memperkuat layanan kesehatan untuk pasien yang menjadi ikon perjuangan umat Islam tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye dalam konferensi persnya yang dikutip CGTN, Rabu 8 April 2020.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Dr. Ashraf al-Qadra, mengatakan jumlah alat di laboratorium pendeteksi corona sudah habis digunakan.
“Memperlihatkan parahnya sistem kesehatan untuk keadaan krisis, sehingga tidak dapat menyediakan layanan diagnostik medis untuk pasien potensial,” kata Ashraf seperti dikutip CGTN.
Kementerian Palestina memang mulai membangun dua pusat isolasi medis berkapasitas 1000 orang di Jalur Gaza utara dan selatan.
Dengan fasilitas yang sangat sederhana pekerja memacu pembangunannya siang-malam untuk menyelesaikan dengan segera.
Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah Palestina telah mengkonfirmasi bahwa infrastruktur kesehatan di jalur Gaza pantai tidak akan dapat menangani ratusan atau ribuan kasus Covid19 karena rumah sakit di Gaza kekurangan obat-obatan dan peralatan medis yang memadai dan sering mengandalkan cadangan generator untuk mempertahankan catu daya.