Kritikan BEM UI dan BEM KM UGM Cenderung Mengarah ke Politik Praktis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gajah Mada (BEM KM UGM) baru-baru ini membuat postingan berisi kritikan kepada Presiden Joko Widodo.

BEM UI mengkritik Jokowi sebagai The King of Lip Service alias Raja Membual. Sementara, BEM KM UGM menyindir Jokowi sebagai presiden orde (paling) baru atau seolah-olah menyamakan pemerintahan Jokowi mirip era Soeharto.

Hal ini mendapat tanggapan dari Komunikolog Emrus Sihombing. Ia menilai pernyataan para mahasiswa tersebut tidak obyektif dan tak disertai solusi kepada pemerintah.

“Cenderung mengarah ke politik praktis. Sekalipun, politik praktis belum tentu salah,” ujarnya, Senin 28 Juni 2021.

Emrus juga menilai gagasan para mahasiswa tersebut tak lengkap. Ia pun menyarankan agar apabila ingin menganalisis kebijakan seorang presiden atau pejabat, seharusnya tidak memandang dari satu sisi saja.

Ia pun menilai BEM UI hanya mengemukakan kritikan saja kepada Jokowi. Sedangkan keberhasilan Jokowi selama ini malah tidak disampaikan.

“Mestinya disajikan juga keberhasilan-keberhasilan Jokowi. Jadi, publik melihatnya secara utuh. Kita harus akui banyak keberhasilan Jokowi. Misalnya, BBM satu harga di Papua dengan daerah lain, terus pembangunan-pembangunan lainnya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini