Kredit Lapak Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi di Jawa Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gebrakan kembali dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk pemulihan sektor ekonomi. Kali ini dirinya bersama Bank Jateng, Ganjar meluncurkan Kredit Lapak.

Kredit murah ini dikhususkan untuk ibu-ibu pedagang pasar dan ibu-ibu pelaku industri kecil rumahan dengan bunga kredit yang sangat ringan. Bunga kredit itu hanya dua persen per tahun.

“Kredit Lapak ini untuk ibu-ibu pedagang pasar tradisional dan ibu-ibu kreatif di rumah. Plafonnya maksimal Rp 2 juta dengan bunga dua persen pertahun,” kata Ganjar.

Program ini dikeluarkan untuk mendorong kebangkitan ekonomi, khususnya ibu-ibu. Sebab menurut Ganjar, banyak kelompok perempuan ini kreatif dan memiliki banyak sektor usaha kecil.

“Selain itu kelompok perempuan ini biasanya gemi, titi dan manajemen keuangannya bagus. Sehingga disiplin mereka juga bagus,” katanya.

Ganjar berharap, program ini dapat membantu kelompok perempuan di Jateng menjalankan usahanya. Sebab di antara mereka, banyak yang sebenarnya membutuhkan modal kecil untuk menjalankan usahanya itu.

“Rata-rata mereka butuh modal tiap hari Rp100.000- 1 juta. Kalau pinjam ke bank kan susah, makanya dengan program ini harapan saya mereka bisa terbantu,” katanya.

Ganjar mengatakan akan melihat perkembangan program itu. Kalau berhasil dan penerimaan masyarakat baik, maka program itu akan dikembangkan lebih jauh lagi.

“Ini tanpa agunan ya, kalau utange sakmono nganggo agunan ya pedhot boyoke (kalau hutangnya segitu dan pakai agunan ya berat). Ini upaya kita menggerakkan ekonomi agar menggelinding. Mumpung pandemi sudah membaik, mereka kita bantu bisa jualan lagi. Kalau pasarnya ramai, dagangan laku, maka insyaallah membikin mereka semangat,” katanya.

Sementara itu, salah satu ibu-ibu pedagang pasar Salaman, Sri Ismiyati,40 mengaku sangat senang dengan adanya Kredit Lapak dari Pemprov Jateng. Program itu merupakan jawaban atas kesulitan modal pelaku usaha kecil di Jawa Tengah.

“Ini ringan sekali, dengan kredit Rp1 juta, setoran perbulan hanya Rp80.000. Kan sangat ringan, makanya menurut saya ini menarik banget,” katanya.

Lebih lanjut penjual Gethuk Pelangi ini mengatakan, biasanya modal ibu-ibu pedagang pasar tidak banyak. Dirinya saja, dalam sehari hanya membutuhkan modal produksi Rp200.000 saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini