MATA INDONESIA, KUPANG – Hingga Senin 5 April 2021 siang, Kupang Ibu Kota Nusa Tenggara Timur (NTT) masih lumpuh.
Selain akses jalan tidak bisa dilalui akibat banyak material bawaan banjir bandang, listrik dan telekomunikasi juga diputus.
Banjir yang menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) akibat Siklon Seroja yang bibitnya mulai terdeteksi 2 April 2021 di sekitar Laut Sawu, NTT.
Namun, saat ini siklon yang kecepatan puncaknya sekitar 85 Kilometer per jam sudah jauh melemah setelah bergerak ke barat daya menjauhi wilayah Indonesia yang tercatat tinggal berkecepatan 10 kilometer per jam.
Meski begitu, NTT termasuk Kota Kupang harus melakukan evakuasi barang bawaan banjir bandang untuk memulihkan kehidupan.
Seperti diungkapkan Kepala LKBN Antara NTT, Bernardus Tokan, ancaman lumpuhnya Kupang akan semakin menjadi jika pasokan bahan bakar tidak segera datang.
Kondisi tersebut akan membuat genset yang menjadi harapan masyarakat untuk memperoleh listrik untuk penerangan dan keperluan rumah maupun kantor tidak bisa dioperasikan.
Banyak rumah di Kupang yang mengalami rusak berat akibat siklon tersebut namun hingga kini warga tidak bisa berbuat banyak akibat tidak ada alat berat yang dikerahkan akibat SPBU tutup.