MATA INDONESIA, JAKARTA – Korban tewas akibat awan panas guguran Gunung Semeru, pada Jumat 10 Desember 2021, seluruhnya berjumlah 43 orang.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna, Lumajang, Jumat 10 Desember 2021.
“Berdasarkan laporan masyarakat sebanyak 12 orang masih dinyatakan hilang,” ujar Suyatna.
Suyatna menegaskan pencarian korban awan panas tersebut masih terus dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang, dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang.
Mereka juga dibantu oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satpol PP, Dinas Perhubungan Lumajang, dan organisasi SAR lainnya.
Tim SAR gabungan itu terbagi menjadi tiga unit pencarian. Pertama, melakukan pencarian di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Kedua, melakukan pencarian di daerah tambang pasir H Satuhan. Sedangkan unit ketiga, mencari di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Turut berduka cita untuk para korban. Apakah terdapat dampak lain setelah erupsi tersebut?