MATA INDONESIA, APPALACHIA – Banjir bandang yang menghancurkan telah menewaskan sedikitnya 25 orang di wilayah Appalachia di Kentucky timur dan menjadi bencana terburuk di sana selama beberapa dekade.
Gubernur Kentucky Andy Beshear memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Dia mengatakan, ratusan rumah dan bisnis telah terendam banjir.
Setelah melakukan pemantauan via udara dengan Garda Nasional, Beshear menyebut banjir ini adalah yang terburuk yang pernah dia lihat. Ratusan orang telah diselamatkan dengan perahu atau helikopter.
“Masih banyak orang di luar sana, masih banyak orang yang belum ditemukan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menemukan mereka semua,” katanya, dikutip dari BBC, Minggu 31 Juli 2022.
Di antara korban tewas setidaknya ada enam anak, termasuk seorang anak berusia satu tahun. Presiden Joe Biden menyatakan banjir sebagai bencana besar dan memerintahkan bantuan federal untuk membantu proses penyelamatan.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim memicu peristiwa cuaca yang lebih ekstrem seperti banjir Kentucky. Dampak banjir ini membuat setidaknya 33 ribu orang tidak memiliki listrik. Banjir juga menyebabkan tanah longsor dan membuat jalan tidak bisa dilalui.
Appalachia pernah mengalami banjir bandang sebelumnya, tetapi tidak dalam skala seperti saat ini. Beberapa daerah melaporkan curah hujan lebih dari delapan inci (20 cm) dalam periode 24 jam.