MATA INDONESIA, JAKARTA – Kontra narasi harus dilakukan secara masif agar bisa menjangkau masyarakat luas. Mengingat doktrinasi yang dibalutkan pada narasi bernuansa provokatif berpotensi menyebabkan ketakutan. Chief Advisor The International Association for Counterterrorism and Security Professionals Indonesia Haryoko R.W menegaskan bahwa kontra narasi harus memiliki target untuk melindungi masyarakat.
“Kontra narasi ditujukan untuk melawan narasi mereka. Kontra narasi memiliki target melindungi masyarakat agar tidak terpengaruh kepada narasi yang disebarkan mereka di media sosial,” kata Haryoko kepada Mata Indonesia News, Sabtu 13 Maret 2021.
Haryoko juga mengatakan bahwa kontra narasi bisa berjalan efektif apabila daya jelajahnya bisa luas sehingga bisa menjangkau masyarakat. Mengingat arus informasi juga semakin bekembang pesat dan cepat. Kondisi ini kerap dimanfaatkan kelompok radikal dan teroris untuk menyebarkan propagandanya.
Maka diperlukan juga upaya ekstra untuk menyebarluaskan narasi-narasi yang kontra terhadap terorisme dengan cepat dan tepat.
“Efektivitas kontra narasi tergantung kepada konten dan seberapa masif pesan tersebut sehingga bisa menjangkau masyarakat luas,” kata Haryoko.
Di sinilah peran masyarakat terutama generasi muda untuk melawan propaganda yang ingin mengganggu keamanan dan keutuhan negara melalui kontra narasi.
Realisasinya bisa dilakukan di media-media sosial dengan terus memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif. Hal ini penting untuk menangkal propaganda terorisme sejak dini.
