Konflik Timur Tengah Diprediksi Bikin Loyo Rupiah

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) diramalkan akan melanjutkan pelemahan terbatas pada perdagangan Rabu 18 September 2019.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa nilai tukar rupiah akan melemah terbatas di kisaran Rp 14.070 hingga Rp 14.150 per dolar AS.
Sebagai perbandingan kemarin rupiah ditutup melemah di level Rp 14.095 per dolar AS atau turun 0,39 persen.

Nafan mengatakan bahwa dari sisi teknikal, terdapat pola three advancing soldiers candlestick pattern, yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan terbatas pada rupiah.

Sementara dari sisi sentimen, pelemahan rupiah akan dipengaruhi oleh faktor geopolitik yang terjadi di kawasan Timur Tengah yang masih memanas.

“Terutama berkaitan dengan serangan drone oleh kelompok Houthi Yaman dengan sistem persenjataan didukung Iran terhadap instalasi minyak milik Aramco di Saudi Arabia sehingga membuat ketegangan antara Saudi/AS vs Houthi/Iran meningkat,” kata dia, kemarin sore.

Nafan mengatakan bahwa konflik tersebut juga turut menyebabkan kenaikan harga minyak dunia dan Indonesia sebagai importir minyak tentunya mendapatkan efek negatifnya.

“Hal itu karena berpotensi membuat defisit transaksi berjalan (CAD) semakin meningkat. Kekhawatiran mengenai peningkatan CAD tersebut membuat kinerja rupiah mengalami terdepresiasi. Di sisi lain, sentimen positif dari domestik masih minim,” ujar dia.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini