MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembangunan konektivitas di Pulau Nias, Sumatera Utara diyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Khususnya proyek peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna’a di Kabupaten Nias Utara.
Jokowi mengatakan, dengan dibangunnya infrastruktur jalan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Nias.
“Ini adalah jalan bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Nias. Sehingga komoditas yang ada di sini baik kelapa dan ikan semuanya bisa masuk ke pasar dan memiliki daya saing yang baik,” kata Jokowi.
Menurut RI 1, pembangunan jalan juga akan berdampak pada pariwisata di Pulau Nias. “Termasuk juga untuk pariwisata karena di sini untuk surfing sangat bagus sekali dan sangat diminati,” katanya.
“Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur jalan nasional di Nias dapat rampung tahun depan. Pembangunan Jalan Lingkar Nias tinggal 16 km lagi, insyaAllah tahun depan sudah rampung semuanya,” ujar Jokowi.
Selain jalan nasional, Jokowi juga menaruh perhatian pada pembangunan poros jalan provinsi dan kabupaten/kota.
Untuk proyek pembangunan jalan provinsi dan kabupaten/kota, dia menyatakan, pemerintah daerah bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menangani langsung hal tersebut.
Salah satu dukungan peningkatan struktur jalan yang dilakukan Kementerian PUPR adalah pekerjaan peningkatan struktur Jalan Laehuwa – Ombulata -Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km.
Ruas tersebut merupakan jalan yang sirip menghubungkan Lingkar Barat dan Lingkar Timur Nias, tepatnya dari Nias Utara menuju Kota Gunung Sitoli di Pulau Nias.
Pekerjaan peningkatan struktur Jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km pada 2022 dilaksanakan dengan anggaran Rp 32,36 miliar. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Manel Star dan konsultan supervisi PT Arci Pratama Konsultan-PT Irbie Nusa Konsultan, KSO.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan di Pulau Nias merupakan upaya untuk membuka keterisolasian dan juga mengurangi kemiskinan ekstrem, dengan menekan biaya transportasi sehingga mempermudah arus distribusi logistik.