MATA INDONESIA, JAKARTA – Komisioner Kompolnas Poengky Indarti ikut menanggapi kasus bentrok yang terjadi antara anggota Kopassus dan Brimob di Mimika belum lama ini.
Ia menyayangkan kejadian yang melibatkan dua kelompok prajurit kebanggaan Indonesia tersebut hanya karena hal sepele. Namun, ia memakluminya karena para pelaku yang terlibat tergolong masih belia.
“Jika melihat yang bentrok pangkatnya bintara dan tamtama, saya perkirakan usianya masih muda sehingga masuk akal jika masih emosional ketika bertugas di lapangan,” ujarnya, Selasa 30 November 2021.
Menurutnya, para prajurit tersebut terkadang masih sempit memandang jiwa korsa sehingga rentan jika terjadi gesekan.
“Oleh karena itu, selain perlu diberikannya sanksi internal yang tegas bagi anggota-anggota yang bentrok agar ada efek jera,” katanya.
Poengky juga mengingatkan penting bagi atasan untuk benar-benar mengawasi dan menjaga anak buah agar dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika ditugaskan bersama institusi yang lain.
“Selama ini Kapolri dan Panglima TNI sudah menunjukkan sinergitas dan soliditas, maka seluruh anggota di bawahnya harus meneladani. Jika ada anggota yang berani bersikap beda, berarti yang bersangkutan melawan perintah pimpinan Polri dan TNI,” ujarnya.