MATA INDONESIA, JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) diminta untuk menindaklanjuti kasus kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) terhadap masyarakat sipil. Hal ini diungkapkan oleh Sekjen Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI) Arip Nurahman.
Ia mengatakan, kekejaman yang dilakukan KSTP tak hanya menyasar masyarakat sipil, namun ikut mengarah ke orang asli Papua (OAP).
“Disaat seperti ini, kami menyayangkan dan mempertanyakan sikap Komnas HAM yang seolah menutup mata melihat kekejaman KKB. Padahal kekejaman yang dilakukan teroris KKB adalah masalah kemanusiaan,” kata Arip dalam keterangannya, Senin 14 Juni 2021.
Menurutnya, Komnas HAM seharusnya fokus terhadap masalah kemanusiaan, terutama membela hak-hak masyarakat sipil di tanah Papua.
“Harusnya lebih responsif terhadap permasalahan saudara-saudara kita masyarakat Papua yang menjadi korban dari aksi kebrutalan KSTP,” ujarnya.
Arip juga mengungkapkan bawa KSTP selama ini kerap meneror dan menanam ketakutan kepada masyarakat. Bahkan kehadiran kelompok ini sangat membahayakan bagi kedaulatan negara.
“Aksi Teroris KKB memang sudah melewati batas. Kami sangat geram karena kelompok teroris KKB melakukan aksi dengan cara yang sangat kejam dan tidak berkeprikemanusiaan,” katanya.
Sebagai informasi, sejumlah kekerasan yang dilakukan oleh KSTP di antaranya tewasnya 3 orang warga sipil pada Jumat 4 Juni 2021. Salah satu korban adalah Patianus Kogoya seorang kepala kampung di Nipuralome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Pria kelahiran Ilaga 14 Juli 1975 ini mengalami luka tembakan pada kepala bagian belakang.
Selain itu, KSTP juga melakukan penembakan terhadap 6 OAP. Hal ini terungkap saat Kepala Kampung Kago, Denis Wonda, bersama 9 OAP lainnya melaporkan kejadian itu ke Polres Puncak. 3 OAP dinyatakan meninggal dan sisanya mengalami luka-luka.
Selain itu, kisah tragis juga dialami pelajar asli Papua bernama Ali Mom yang menjadi korban Kebiadaban KSTP. Ali Mom ditembak kelompok Lekagak Telenggen. Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengaku membunuh dan membantai sadis pelajar SMA itu.
Hal serupa juga dialami oleh warga bernama Boni Bagau di akhir Januari 2021. Boni merupakan warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang ditembak KSTP pimpinan Undius Kogoya.