KOHATI PB HMI: Obsesi Israel Menjajah dan Menguasai Palestina Harus Dihentikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penjajahan Israel terhadap Palestina hingga saat  ini masih terus berlanjut dan memakan korban nyawa yang tidak sedikit

Data terbaru PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyebutkan hampir 40.000 warga Palestina mengungsi, 2.500 kehilangan tempat tinggal dan menewaskan sebanyak 220 orang.

Umiroh Fauziah, Ketua Umum KOHATI PB HMI, menyayangkan dan mengutuk keras atas obsesi Israel menjajah dan menguasai wilayah Palestina. Israel, menurutnya, telah bertindak diatas nilai-nilai kemanusiaan selama lebih 7 dekade lamanya di Tanah Palestina dengan sengaja membunuh warganya dan mengusirnya dari wilayah mereka.

“Pendudukan Israel atas wilayah Palestina sudah cukup lama berlangsung dan tentunya itu memakan korban. Penjajahan Israel ini hanya membuahkan korban nyawa, kehilangan tempat tinggal dan pengungsian dari warga Palestina. Penjajahan ini sangat bertolak belakang dengan nilai kemanusiaan dan melanggar hukum humanitarian internasional,” ujar Umai, Rabu 19 Mei 2021.

Lima negara (Amerika Serikat, Cina, Inggris, Prancis dan Rusia) yang memiliki hak veto di PBB, lanjut Umai, harus sepakat untuk menghentikan agresi Israel di jalur Gaza dan mengembalikan hak-hak negara Palestina dan warganya. Khusus Amerika Serikat, bagi Umai, mestinya bisa lebih bijak dan tidak terus menerus membela Israel atau tidak menggunakan hak vetonya mendukung Israel di PBB.

”Perang atau konflik hanya bisa diselesaikan ketika meletakkan kepentingan individu atau kelompok di atas segala-galanya dan lebih mengutamakan prinsip dan nilai kemanusian (universalitas). Kita berharap agar semua negara tanpa terkecuali Indonesia untuk mendesak 5 negara pemilik hak veto untuk sepakat menghentikan serangan dan pendudukan Israel di Palestina,” ujarnya.

Amerika Serikat yang memiliki relasi sangat kuat dengan Israel harus menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaannya (mature and wise) dalam keterlibatannya di masalah ini. AS meski memaksa Israel agar tidak menyerang dan membunuh warga serta menguasai Tanah Palestina. ”Bukan malah membela ataupun mendukung tindakan Israel yang tidak manusiawi,” ujarnya.

Selain itu, Umai berharap meski Indonesia sudah tidak lagi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia harus memperkuat komunikasi ke negara-negara lain agar selain menyepakati menghentikan serangan Israel juga mendesak semua negara hak veto agar satau suara untuk kemanusiaan dengan menghentikan serangan Israel.

”Diplomasi Indonesia sangat diperlukan dalam membangun komunikasi-komunikasi yang efektif dan efisien dengan negara lain untuk membela kemanusian dan Palestina yang sudah lama terjajah oleh Israel. Indonesia juga harus mendorong agar Israel diberikan sanksi seperti embargo dan pemutusan hubungan diplomatic ketika tidak mengindahkan hukum humanitarian dan kesepakatan negara-negara di PBB nantinya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini