MATA INDONESIA, JAKARTA – Adolf Dassler merupakan pendiri perusahaan terkenal, Adidas. Siapa di sini yang tak kenal dengan merek sepatu dengan logo tiga garis dari Jerman?
Adolf Dassler lahir 3 November 1900 di Bavaria, Kota Herzogenaurach, Jerman. Dia merupakan anak bungsu dari Christoph dan Pauline Dassler. Kakak laki-lakinya bernama Fritz (1892), Rudolf (1898), dan kakak perempuan nya bernama Marie (1894).
Setelah Adolf atau yang dikenal teman-temannya sebagai “Adi” tamat sekolah, pada tahun 1913 ia magang di sebuah toko roti. Tapi, dia tidak sama sekali tertarik dengan pekerjaan itu.
Rupanya, Adolf sangat menyukai olahraga, ditemani sahabat masa kecilnya, Fritz Zehlein. Lalu, dia belajar membuat sepatu dengan sang ayah.
Adolf merupakan pribadi yang cermat. Dia melihat banyak atlet profesional tidak memiliki sepatu khusus yang menurutnya akan menghasilkan kerugian. Jika atlet memakai sepatu olahraga yang khusus, hasilnya akan lebih baik daripada memakai sepatu sembarangan.
Sejak saat itu, ia berniat membantu para atlet untuk mencapai prestasi yang menunjang dan lebih baik.
Dia pun beralih ke pembuatan alas kaki. Keluarganya juga membuat sandal kamar menggunakan bahan-bahan bekas seperti ban bekas, helm bekas, dan ransel.
Pada tahun 1926, keluarga Adolf mulai membuka pabrik sepatu kecil dan menjual sepatu khusus untuk bermain tenis dilanjutkan dengan sepatu untuk olahraga lainnya.
Inovasi mereka pun semakin berkembang, seperti sepatu atletik dibentuk lengkungan membuat sepatu ini populer di mata atlet. Ketenaran datang sehingga pabrik sepatu itu mendapat perhatian publik setelah memberi sepatu kepada atlet Olimpiade Amsterdam 1928.
Dalam perjalanannya Adolf dan saudaranya Rudolf bergabung dengan Partai Nazi, namun Adolf tetap menjalankan perusahaan sepatu keluarga tersebut.
Saat Perang Dunia II meletus, Adolf membuat sepatu bot untuk tentara Jerman. Namun, di akhir 1940 -an dia terlibat ketegangan dengan saudaranya, Rudolf, yang menilai saudaranya itu melontarkan penghinaan. Alhasil, kemitraan bisnis mereka terputus untuk selamanya.
Kemudian, Adolf menciptakan perusahaan sendiri memakai nama panggilannya “Adi” dilengkapi dengan suku kata pertama nama belakangnya yaitu “Das”. Dengan gabungan nama tersebut, menjadi “Adidas” ia pun menciptakan perusahaan.
Sementara itu, Rudolf juga mendirikan perusahaan sepatu juga bernama “Puma” yang berpusat di seberang Sungai Aurach.
Sampai tahun 1968, Dassler tidak menjual produknya di Amerika Serikat, namun popularitasnya menyebar luas di kalangan atlet dunia sehingga sepatu buatannya menjadi alas kaki terlaris. Bahkan, pada olimpiade 1972, setiap pejabat mengenakan sepatu buatan Adolf.
Akhirnya, pada 6 September 1978, Adolf Dassler meninggal dunia dan perusahaan dilanjutkan oleh putranya, Horst Dassler.
Adolf Dassler dan Rudolf Dassler menjadi saudara yang membawa merek sepatu sampai dikenal dunia hingga saat ini, mereka berhasil menunjukkan bagaimana perusahaan global bisa tumbuh di abad ke-20 yang semula bukan apa-apa dan berasal dari kota tidak terkenal. (Annisaa Rahmah)