MATA INDONESIA, JAKARTA – Agama kini sedang digunakan partai politik untuk memikat massa. Sejarah membuktikan politik yang bertopeng agama seolah mendapat restu Tuhan untuk mencaci maki bahkan tindakan brutal dan jahat ala partai sehingga masyarakat maklum.
“Partai-partai sibuk membedaki daya pikatnya dengan agama agar politiknya tetap berkesan suci, lurus dan tanpa kejahatan,” demikian pesan Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi yang diterima Mata Indonesia News, Minggu 7 Maret 2021.
Dengan agama itu, politisi partai tersebut masyarakat akan mengidentifikasinya sebagai partai yang tak perlu digugat karena diasumsikan tegas dengan konsep teologis.
Namun, sejarah menyatakan wasiat-wasiat politik berjubah agama justru meninggalkan kejahatan kekuasaan yang meminta kita untuk selalu memakluminya. Meski kebanyakan tidak bertahan lama.
Padahal dalam politik, menurut Islah, yang dipuja adalah kekuasaan, sedangkan agama sesungguhnya dinomorduakan.
Maka, alasan yang akan disadari kemudian adalah agama digunakan agar kejahatan partai politik terlihat terhormat, sehingga massa tidak menyadarinya.