Ketua JDN Indonesia: Vaksinasi Covid19 Harus Dipercepat dan Angka Kesembuhan Dinaikkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksinasi Covid19 harus dipercepat dan angka kesembuhan terus ditingkatkan mendekati 90 persen.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir kepada Mata Indonesia News, Senin 8 Februari 2021.

‘Yang divaksin baru sekitar 1 juta setelah hampir 4 pekan lamanya. Jalan masih panjang. Kita perlu percepatan,” ujar Andi.

Sebelumnya Universitas Johns Hopkins mengeluarkan perhitungan, dengan laju vaksinasi seperti sekarang Indonesia baru mencapai kekebalan komunal atau herd immunity sebesar 75 persen penduduk lebih dari 10 tahun.

Selain mempercepat vaksinasi, aktivis Gerakan Indonesia Sehat 5.0 tersebut juga menganjurkan terus menaikkan angka kesembuhan pasien Covid19 hingga mendekati 90 persen.

Saat ini dengan angka kesembuhan Indonesia dibandingkan kasus positif sudah di atas 80 persen atau jauh di atas angka dunia yang sekitar 73 persen.

Menurutnya, seluruh elemen pengobatan, termasuk dukungan spiritual keagamaan diyakininya bisa terus meningkatkan angka kesembuhan di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini