MATA INDONESIA, JAKARTA – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua menilai pendekatan kemanusiaan dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk meredam konflik di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan oleh Ketua FKUB Pendeta Lipius Biniluk.
“Jangan darah dibalas dengan darah, karena itu tidak akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di beberapa daerah di Papua,” katanya di Jayapura, Sabtu 5 Juni 2021.
Ia juga menyarankan agar anggota TNI-Polri yang bertugas di Papua menerapkan falsafah atau tradisi lelaki Jawa yang menyimpan senjatanya (keris) di belakang. Senjata itu hanya akan digunakan, bila situasi dianggap genting.
Meski demikian, para pimpinan agama saat ini sangat mengapresiasi keputusan Presiden dan petinggi TNI-Polri yang menyerahkan tanggung jawab keamanan sepenuhnya kepada Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih.
Karena itu pihaknya berharap agar personel TNI-Polri yang saat ini bertugas di Papua diberdayakan sepenuhnya karena mereka lebih memahami budaya masyarakat.
Lipius juga mengapresiasi respons cepat Polri dalam mengungkap jaringan teroris di Merauke. Karena itu diharapkan masyarakat membantu dengan melaporkan, bila ada yang mencurigakan di sekitar lingkungannya.