Ketua DPRD: Soal Sistem e-Budgeting, Koreksi Dulu kan Persetujuan Anggaran di Tangan Gubernur!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA– Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi MArsudi angkat bicara terkait permasalahan mengenai anggaran APBD DKI yang dipersoalkan karena banyaknya temuan yang janggal.

Dirinya mengatakan tidak pernah menerima salinan utuh revisi KUA-PPAS yang dimasukkan pada Oktober 2019.

“Jadi, kita minta Pak Anies jangan menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Koreksi dulu. Kalau saya lihat, ini kan perencanaan dari Bappeda, saya sebetulnya sampai hari ini belum mendapatkan KUA-PPAS 2020 yang direvisi (Gubernur DKI Jakarta) Pak Anies,” katanya.

Lalu, soal keanehan anggaran ini, Prasetio meminta Anies untuk tidak menyalahkan sistem e-budgeting. Dalam sistem e-budgeting, persetujuan Anies menjadi kunci memasukkan anggaran.

“Karena sistem e-budgeting ini begitu masuk langsung mengunci. Harusnya apa-apa harus dirangkum dulu, rapatkan dengan Pak Gubernur. Dulu waktu jaman pemerintahan sebelumnya, saya (DPRD) sering diajak,” katanya.

Sepengetahuan Prasetio, sistem e-budgeting menjadi tidak bisa diubah jika sudah dimasukkan anggaran. Sehingga, anggaran sangat sulit dimanipulasi.

“Karena e-budgeting pasti nggak bisa diotak-atik. Karena kalau sudah dikunci, hal-hal negatif, kalau sudah masuk nggak bisa keluar. Tapi kalau buka password-nya itu bisa, Pak Gubernur dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD),” katanya.

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini