MATA INDONESIA, YERUSALEM – Bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu malam (8/5) waktu setempat. Ketika puluhan ribu jamaah umat Muslim berdoa di Masjid Al-Aqsa pada malam Laylatul Qadar.
Para pemuda Palestina melemparkan batu, menyalakan api, dan merobohkan barikade polisi di jalan-jalan menuju gerbang Kota Tua. Sementara Israel mengerahkan pasukan berkuda dan polisi dengan perlengkapan anti huru-hara, komplet dengan granat kejut serta meriam air untuk mengusir para demonstran Palestina.
Sedikitnya 80 orang dilaporkan terluka, termasuk anak di bawah umur dan satu tahun. Sebanyak 14 korban luka dibawa ke rumah sakit, kata Bulan Sabit Merah Palestina. Polisi Israel mengatakan setidaknya satu petugas mereka terluka.
“Polisi Israel tidak ingin kami sholat. Ada perkelahian dan bentrokan setiap hari. Selalu saja ada masalah di setiap harinya,” kata Mahmoud al-Marbua, melansir Reuters, Minggu, 9 Mei 2021.
Pria berusia 27 tahun itu menambahkan, polisi Israel mengejar para pemuda Palestina dan melepaskan tembakan ke arah jamaah. “Lihat bagaimana mereka mereka menembaki kami. Bagaimana kami bisa hidup?” sambungnya.
Ketegangan meningkat di Yerusalem –tempat ibadah untuk tiga agama, Islam, Yahudi dan Kristen, sepanjang bulan suci Ramadan. Dalam agama Islam Yerusalem disebut sebagai Al-Haram Asy-Syarif atau tanah suci yang mulia.
Di Jalur Gaza Palestina, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang perbatasan dengan Israel. Militer Israel mengatakan massa melemparkan ban dan petasan yang terbakar ke arah pasukan.
Militan Gaza menembakkan setidaknya satu roket ke wilayah Israel yang mendarat di daerah terbuka. Hal ini berdasarkan laporan militer Israel.
“Kami memberi hormat kepada orang Al-Aqsa, yang menentang arogansi Zionis & kami meminta orang-orang kami di Palestina untuk mendukung saudara-saudara mereka dengan segala cara,” tulis Moussa Abu Marzouk, seorang pemimpin kelompok Islam bersenjata Hamas yang memerintah di akun Twitter.
Pada Jumat (7/5), polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat setrum ke arah pemuda Palestina yang melempar batu.Setidaknya 205 warga Palestina dan 18 perwira Israel terluka dalam konfrontasi hari Jumat, yang menuai kecaman internasional dan seruan damai.
Guna mengantisipasi konfrontasi lebih lanjut di wilayah Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki dan Gazau usai bentrokan sengit meletus pada malam sebelumnya di Masjid Al-Aqsa, kepolisian Israel meningkatkan pasukan keamanan pada Sabtu (8/5)
Bentrokan meletus setiap malam di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur – lingkungan tempat banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama.
Komisaris Polisi Yaakov Shabtai mengatakan petugas tambahan dikerahkan di Yerusalem pada Sabtu untuk memungkinkan kebebasan beribadah dan menjaga ketertiban dan keamanan.
“Pada saat yang sama, kami tidak akan mengizinkan kerusuhan dengan kekerasan, pelanggaran hukum atau melukai petugas polisi. Kami meminta semua orang untuk menenangkan semangat dan kekerasan, terutama pada hari yang penting bagi agama Muslim,” tutur Shabtai dalam sebuah pernyataan.