MATA INDONESIA, JAKARTA – New York memberlakukan pembatasan baru yang bertujuan untuk mengekang laju virus corona. Walikota, Bill de Blassio mengatakan bahwa ini merupakan kesempatan terakhir kotanya menghentikan virus corona gelombang kedua.
“Ini adalah kesempatan terakhir bagi kami untuk menghentikan gelombang kedua. Kami bisa melakukannya, tetapi kami harus bertindak sekarang,” kata Bill de Blassio dalam akun Twitter-nya, melansir BBC, Kamis, 12 November 2020.
Sederet peraturan pun kembali diterapkan. Bar, restoran, dan gym diharuskan tutup sebelum jam 10 malam dan orang-orang hanya diperbolehkan bertemu atau berkumpul dengan jumlah yang tak lebih dari 10 orang!
Kota New York terkena serangan virus corona terparah awal tahun ini, ketika hampir 18 ribu orang meninggal dunia pada Maret, April, dan Mei, berdasarkan laporan Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental.
Ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS), Dr. Anthony Fauci menyebut AS memiliki “masalah yang serius,” seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 yang tersebar di semua negara bagian. Sebanyak 61,964 orang berada di rumah sakit, pada Selasa (10/11).
Rata-rata lebih dari 900 orang setiap harinya meregang nyawa akibat infeksi virus corona. Lebih dari 1 juta kasus terjadi pada November, mendorong total kasus yang dikonfirmasi menjadi lebih dari 10 juta secara nasional, dengan angka kematian 239,732.
Para ahli sudah memberi peringatan, pihak rumah sakit di seluruh negeri bisa kewalahan menghadapi pandemi virus corona di musim dingin nanti. Presiden AS terpilih, Joe Biden mengatakan lockdown selama empat hingga enam pekan dapat mengendalikan pandemi.
