Imbas Pandemi, 10.000 Warteg Hijrah dari Jakarta ke Bodetabek karena Tak Mampu Bayar Sewa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tercatat ada 10.000 pengusaha warung tegal (warteg) pindah atau hengkang dari Jakarta ke sejumlah daerah peyangga ibukota. Hal itu dikarenakan imbas dari pandemi covid-19 yang mengalami penurunan pendapatan sehingga mereka tak mampu membayar sewa di lahan ibu kota.

“Kondisi saat ini jelas temen-temen warteg mulai kesulitan membayar sewa di Jakarta. Ini mengakibatkan banyak yang melipir ke wilayah sekitar Jakarta, kaya Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) karena harga sewa yang lebih murah,” ujar Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, Kamis 12 November 2020.

Hingga saat ini, total ada 10.000 warteg atau sekitar 25 persen yang mulai meninggalkan ibu kota sejak PSBB jilid I diterapkan. Sebab, kebijakan tersebut ditengarai sebagai penyebab turunnya jumlah pelanggan secara drastis.

“Karena kan orang dibatasi untuk aktivitas di luar. Kayak kantor tutup, mal tutup, dan tempat yang banyak karyawannya juga dibatasi operasionalnya. Akhirnya pelanggan juga ga ada,” katanya.

Sedangkan, biaya tempat usaha sewa tetap harus dibayarkan secara penuh oleh pemilik warteg di Jakarta. Adapun nilainya berkisar antara Rp 80-100 juta untuk satu tahun sewa.

“Ini kan sulit untuk kita-kita penuhi. Maka kota di Bodetabek itulah yang sekarang diburu pemilik warteg. Karena untuk biaya sewa jauh lebih murah,” katanya.

Mukroni memprediksi tren migrasi warteg ke wilayah Bodetabek semakin meningkat kedepannya. Mengingat ini sebagai salah langkah preventif untuk menyelamatkan kelangsungan usaha.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini